
CLOSE
Hati-hati Komoditas Energi Rontok!
Indeks pada perdagangan kemarin ditutup menguat pada level 6417. Ditransaksikan dengan volume yang cukup ramai jika dibandingkan dengan rata-rata volume 5 hari perdagangan. Indeks ditopang olehBasic Materials (1.007%), Consumer Cyclicals (0.195%), Energy (1.378%), Financials (2.593%), Healthcare (0.383%), Industrials (3.284%), Infrastructures (0.894%), Consumer Non-Cyclical (1.49%), Technology (2.102%), Transportation & Logistic (0.522%) kendati dibebani oleh sektorProperties & Real Estate (-0.207%), yang mengalami pelemahan walaupun belum signifikan. Indeks pada hari ini diperkirakan akan bergerak pada range level support 6360 dan level resistance 6505. Dari Wall Street, 3 indeks saham kompak ditutup dizona hijau. Indeks Dow Jones menguat 0,3% setelah sempat ambruk di atas 1%. Indeks S&P 500 naik 0,41% dan terakhir Nasdaq Composite melesat 0,47%.Faktor pemicu yang membuat Wall Street berbalik arah adalah kongres yang melunak terkait debt ceiling atau plafon utang AS. Seperti diketahui utang AS sudah tembus batas (threshold) US$ 28,4 triliun dan harus ditentukan apakah bakal dinaikkan atau ditangguhkan. Sentimen yang masih menjadi perhatian oleh pelaku pasar untuk saat ini yaitu terkait dari komoditas energi yaitu batubara yang mana harga acuan komoditasnya mengalami koreksi cukup signifikan dikarenakan adanya sentimen terkait Australia yang akan mengekspor batubaranya untuk memenuhi pasokan persediaan global terutama ke china. Ini akan menjadi fokus utama oleh pelaku pasar untuk melakukan aksi jual atau profit taking. Selain itu, akan rilis data klaim pengangguran untuk bulan oktober mengalami penurunan dari 362.000 menjadi 348.000 yang mengindikasikan lapangan pekerjaan sudah kembali terbuka seiringan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat akibat sudah turun penambahan kasus baru covid 19. kemudian dari china akan rilis data cadangan devisa untuk bulan september yang mana sedikit terjadi penurunan dari $3.232 triliun menjadi $3.2 triliun. Selanjutnya dari dalam negeri juga akan rilis data cadangan devisa untuk bulan september yang mana juga diperkirakan akan terjadi penurunan dari $144.8 miliar menjadi $143 miliar.
PT. Erdikha Elit Sekuritas | Member of Indonesia Stock Exchange
Gedung Sucaco lt.3 Jalan Kebon Sirih kav.71
Jakarta Pusat 10340, Indonesia
Website : www.erdikha.com